APA PUN JENIS KURIKULUMNYA , YANG PENTING GURUNYA !! WALAUPUN KURIKULUM KTSP ATAU PUN KURTILAS
Thursday, October 29, 2015
Dalam Perubahan Pergantian kurikulum, dari kurikulum KTSP Ke Kurikulum tiga belas ( Kurtilas ) sebenarnya sangat efektip dikarenakan dengan Adanya Perubahan jaman, era globalisasi serta teknologi yang terus meningkat, diantaranya dengan perubahan kurikulum ini akan memperbaiki Mutu Kualitas Guru Yang akan di Harapkan oleh Pemerintah Terlebihnya Oleh Siswa.
Namun Sebelum Diberlakuan Kurikulum Tigabelas (Kurtilas) ini Harusnya Pemerintah Melaksanakan Pelatihan dahulu Kepada Guru Guru yang Akan Diberlakukan Kurikulum Tiga belas ini Secara Menyeluruh.
Agar Berharap Para Guru Sudah Bisa Memahami Semua Sistem Kurikulum Baru Ini, jangan Sampai Para Guru Terbebani Oleh sistem Ini Dampaknya Ada yang Berjalan dan Ada Yang Tidak Berjalan Dikarenakan Para Guru Merasa Terbebani Dengan Adanya Kurikulum Baru, Oleh Sebab Itu Harus Diadakan Pelatihan Secara Menyeluruh Oleh “Master Teacher”, Sebagai Perbaikan Mutu Kualitas Guru Sebagai Pengajar.
APA PUN JENIS KURIKULUMNYA , YANG PENTING GURUNYA !!
WALAUPUN KURIKULUM KTSP ATAU PUN KURTILAS
Perubahan kurikulum yang saat ini sedang disosialisasikan, disepakati oleh para pengamat berawal dari tulisan wakil presiden Republik Indonesia Budiono. Tulisan wakil presiden tersebut dimuat diharian nasional tanggal 27 Agustus 2012 dengan judul Pendidikan kunci pembangunan, Dalam artikel tersebut Wakil Presiden mengkritisi proses pendidikan nasional yang saat ini sedang berjalan, paling tidak terdapat dua hal yang dikritisi dalam artikel tersebut diantaranya yaitu:
Pertama bahwa saat ini pendidikan nasional belum mempunyai konsepsi yang jelas mengenai subtansi pendidikan.
Kedua adalah dampak dari belum memiliki konsepsi yang jelas akan segal apa yang dianggap penting dimasukan dalam kurikulum pendidikan nasional.Akibatnya beban bahan siswa menjadi semakin berat.tetapi tidak jelas apakah anak mendapatkan yang semestinya daripendidikan tersebut.
Walaupun kritik wakil presiden tersebut tidak disampaikan dalam pidato formal, tetapi kritik tersebut menjadi perhatian serius kementerian pendidikan nasional terutama bagian yang menangani kurikulum yaitu pusat Kurikulum dan pembukaan Balitbang.selanjutnya pernyataan publik wakil presiden tersebut direspon positif oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan dengan menggelar jumpa pers yang memberikan keterangan akan kemungkinan perubahan kurikulum. Kemudian dibentuklah tim dari kemdiknas dan para ahli untuk merumuskan kurikulum baru.
Secara teori kurikulum pendidikan perlu dilakukan perubahan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan merupakan proses untuk memberikan bekal kepada individu untuk kehidupan dimasa yang akan datang bukan untuk saat ini, oleh karena itu ,lebih tegas lagi John Dewey mengatakan bahwa kurikulum harus menghasilkan murid murid yang mampu berdaptasi dengan dunia modern.
Dalam proses pendidikan , kurikulum dianggap sebagai jantung pendidikan , akan diarah kan atau mau dijadikan apa setiap individu ditentukan oleh kurikulum yang telah di rancang.perubahan kurikulum harus berdasarkan pertimbangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang mendalam dari para ahli berdasarkan kebutuhan realitas pendidikan. Perubahan kurikulum jangan hanya sebatas rutinitas berkala, tetapi harus berdasarkan analisis memdalam dengan landasan filosofis ,sosial, budaya , agama , iptek serta landasan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Pengembangan kurikulum jangan sampai yang dikatakan H.A.R Tilaar bahwa kurikulum terdapat kontestasi antara pihak industri dengan politik.Dimana pemenangnya akan menyusupi ideoligi ideologi dengan sistem pendidikan melalui kurikulum, inilah yang disebut dengan kurikulum tersenbunyi.
Terlepas dari pro dan kontra adanya perubahan kurikulum, komponen kurikulum komponen pendidikan harus menyiapkan segala hal untuk menyambut berlakunya kurikulum baru.Keberhasilan penerapan kurikulum baru sangat tergantug pada pelaksanaan dilapangan dalam hal ini guru di sekolah sebaik apapun kurikulum di buat jikalau gurunya tidak memahami konsepnya maka kurikulum tersebut tidak akan terarah, sudah saatnya pemerintah menyiapkan untuk mengganti kurikulum baru ini hal yang harus kita sambut dengan baik dengan adanya rancangan pemerintah untuk mengganti kurikulum baru, dikarenakan dengan perkembangan jaman yang terus meningkat dan berubah ubah sesuai dengan kebutuhan.
Akan tetapi sebelum pemerintah menerapkan konsepsi penggantian kurikulum alangkah baiknya pemerintah harus memberikan dahulu pelatihan mengenai sistem kurikulum beserta administrasi gurunya, agar setelah penetapan pergantian kurikulum para tidak merasa bingung untuk penerapannya, pelatihan ini secepatnya dilakukan secara rekruitmen yang dilakukan dan bekerjsama dengan para dosen dalam pembimbingannya biasanya dengan sebutan master teacher, yang mana dosen ini memberikan transfer ilmu mengenai semua isi dari kurikulum kepada guru guru.
Program pelatihan guru sebaiknya jengan hanya sebatas pelatihan perencanaan dari perbahan tersebut akan tetapi sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan yang di berika oleh dosen dosen tersebut,agar terus berkembang dan meningkat.
Peninkatan guru dilakukan secara hirarkis hanya untuk meningkatkan mutu pendidikan saja agar supaya bisa terarah, Pelatihan guru tidak boleh hanya sebatas perubahan kebijakan saja akan tetapi secara terus menerus guna menambah wawasan dan peningkatan secara berkelanjutan. Pelatihan guru ini guna untuk menyiapkan semua perubahan kebijakan setiap perubahan kebijakan itu muncul dalam hal ilmu pendidikan dan teknologi. Namun yang pada akhirnya sinergi dari berbagai komponen pendidikan merupakan kata kunci untuk menigkatkan mutu kualitas pendidikan nasional.